Oleh:ADE NARSA
I.
Latar
Belakang
Perkembangan sosial budaya bangsa indonesia
merupakan kesatuan utuh yang terbentuk dari berbagai aspek kehidupan yang
ada,meskipun faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan budaya sosial
eksternal yang dominan adalah faktor perkembanagan budaya dan teknologi,faktor
internal juga sangat berperan dalam mengambil sikap terhadap perubahan sosial
itu sendiri. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi perubahan
sosial yang berdampak negatif adalah dengan meningkatkan ketahanan internal
bangsa indonesia dalam berbagai hal,seperti bidang ekonomi , perkembangan
teknologi lokal, dan pemberdayaan sumber daya manusia yang unggul di era
globalisasi ini .
Faktor ekonomi merupakan hal terpenting ketahanan suatu bangsa,segala kebutuhan masyarakat yang terjangkau akan menciptakan kesejahteraan yang kondusif terhadap ketahanan nasional.
Faktor ekonomi merupakan hal terpenting ketahanan suatu bangsa,segala kebutuhan masyarakat yang terjangkau akan menciptakan kesejahteraan yang kondusif terhadap ketahanan nasional.
Dewasa ini perkembangan jumlah orang miskin di
Indonesia masih tergolong memprihatinkan.Data yang dikutip dari Badan Pusat
statistik(BPS) menunjukan perkembangan
yang mengejutkan.
“Jumlah angka kemiskinan indonesia bertambah sebanyak 5 juta jiwa pada tahun 2011.Pertambahan sebesar 5 juta ini berasal dari 1 juta penduduk miskin yang naik status menjadi hampir miskin dan 4 juta penduduk tidak miskin yang turun status menjadi hampir miskin”,(kompasiana.com,” Data BPS: Jumlah Penduduk “Miskin” yang Hampir Miskin Terus Bertambah”.)
Data diatas dapat dilatarbelakangi karena kurangnya peran serta individu dalam implementasi peran dan fungsi sebagai makhluk sosial dari masing-masing indivividu yang sudah sukses atau berada dalam posisi perekonomian yang mumpuni
.Pemberian Bantuan langsung Tunai(BLT) juga bisa menjadi penyebab tingginya pertambahan angka kemiskinan di indonesia,mereka memilih untuk mengubah keadaan status ekonominya menjadi status orang miskin sehingga bisa mendapat pengasilan tambahan diluar hasil kerja mereka yang pas-pasan. Meskipun dana BLT tidak begitu besar ,tetapi fasilitas-fasilitas yang disubsidi pemerintah kepada penyandang status tidak mampu sangat berbeda dengan fasilitas yang diterima oleh kalangan menengah ke atas,atau kalangan yang tidak tergolong ketiga golongan yang disebutkan yaitu miskin,menengah dan atas. Hak untuk memperoleh pendidikan,layanan kesehatan atau jaminan kesejahteraan sandang pangan maupun papan masih tergolong diskriminatif. Kalangan tanggung tadi harus menanggung biaya yang lebih besar untuk fasilitas yang sama dari pada kalangan dengan status miskin. Padahal negara menjamin hak-hak individu untuk mendapatkan fasilitas kesejahteraan yang sama. Hal ini menunjukan ketidakefektifan atau kurang tepatnya pemberlakuan kebijakan ekonomi yang sekarang berlangsung. Peran dan fungsi manusia harus menjadi solusi akan kesenjangan yang terjadi ini.
Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan sosial
yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam
masyarakat. Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan
kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan
pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi,
politik dan bahkan beragama.( http://karisnsz.wordpress.com/2011/07/25/peranan-manusia-sebagai-mahluk-individu-dan-sosial-klh-series)
Namun
demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai
kesempatan yang sama. Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan
kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa
terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga
biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya
(jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu
sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam
kehidupan masyarakat tersebut.
Hal
lain yang perlu disadari oleh bangsa ndonesia adalah sumber daya manusia bangsa
indonesia yang masih belum merata
,sehingga sangat mungkin keadaan ini menyebabkan sebagian individu yang maju
menguasai sumber daya alam yang seharusnya dinikmati oleh semua lapisan
masyarakat.
Dalam
hal implementasi peran dan fungsi manusia sebagai makhluk sosial,masyarakat
maupun pemerintah harus membangun sistem yang mampu mengayomi semua lapisan
masyarakat tanpa menghilangkan hak-haknya dari negara secara
keseluruhan,sehingga timbul kesadaran yang dari masing-masing individu.
II.
Pembahasan
Kasus
penambahan angka kemiskinan merupaka hal yang sangat penting untuk diperhatikan
.Ditinjau dari aspek manapun sangat ironi sekali jika sebuah negara
Indonesia yang kaya akan sumber daya
alam dan memiliki budaya tegar terhadap segala
tantangan jaman,sekarang jatuh dengan begitu lemah di era globalisasi. Hal yang
paling mendasar adalah bagaimana sikap setiap individu dalam menyikapi segala
fenomena di sekitarnya yang mudah berubah dengan begitu cepatnya. Keadaan
bangsa Indonesia sekarang ini tidak
semakmur dulu lagi,sumber-sumber alam sebagian besar masuk keuntungannya kepada
perusahaan yang mengelolaanya,Pemerintah seakan enggan untuk mengelola sendiri
kekayaan yang diperuntukan oleh masyarakat luas.
Subsidi yang diberikan pemerintah dapat memberikan dampak yang berbeda
bagi setiap lapisan masyarakat. Bagi golongan yang menerma subsidi dari
pemerintah ,Subsidi merupakan bukti keberadaan pemerintah terhadap oarng-orang
yang kurang mampu dalam perekonomian. Sedangkan untuk kalangan menengah ,ada
kekhawatiran pemberian subsidi ini hanya akan mengubah pola pemikiran masyarakat
yang tergantung kepada pemerintah dan tidak berusaha memanfaaatkan subsidi yang
ada dengan sebaik-baiknya. Bagaimanapun pemerintah tidak bisa
terus-menerus memberikan subsidi kepada rakyat yang begitu banyaknya.
Kemandirian masyrakat sangat berguna sekali untuk mengangkat perekonomian
bangsa yang memang dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Namun langkah yang
ambil secara spontan saja tidak cukup untuk dilakukan dalam jangka panjang,karena
persediaan sumber daya alam sangat terbatas sekali . Bangsa indonesia harus
memikirkan potensi perekonomian lain atau bantuan secara finansial yang sangat
sesuai dengan fungsi bantuan itu sendiri. Bantuan atau subsidi yang dislurkan
melalui cara yang terawasi dan menyeluruh akan sangat bermanfaat bagi
tercapainya tujuan yang di inginkan tanpa menimbulkan permasalahan baru.
Peran yang melibatkan setiap individu sangat potensial untuk tingkat
keberhasilannya. Hal ini disebabkan kemampuan pemerintah dalam mengayomi rakyat
nya sangat sulit sekali dewasa ini. Pemerintah membutuhkan segudang peraturan
yang bisa melegalkan cara yang ditempuhnya untuk membantu rakyatnya. Meskipun
hal itu lumrah adanya ,tetapi birokrasi yang harus dilalui di indonesia sangat
tidak efisien sekali,sehingga beberapa masyarakat merasa lebih nyaman
menggunaan jasa non-kepemerintahan untuk hal-hal yang sangat urgen sekali. Mereka
lebih cenderung mengambil langkah birokrasi yang paling mudah meskipun nantinya
dalam segi materi atau finansial mereka dirugikan oleh pihak rentenir atau
sejenisnya itu.
Zakat merupakan sebuah sistem yang sudah berjalan sangat lama sekali.
Dewasa ini sudah ada lembaga yang menaungi pembayaran zakat secara nasional
yaitu Badan Amil Zakat Nasional . Sistem yang dipakai dalam hukum pengambilan
dana melalui pajak bagi setiap orang
muslim yang telah mempunyai penghasilan tetap. Sekarang ini penyelenggaraan
wajib zakat telah di atur dengan undang-undang sehingga pelaksanaannya sangat
terawasi. Untuk pendistribusian zakat ini sangat erat kaitannya dengan
nilai-nilai sosial. Setiap orang yang membutuhkan bantuan berupa bantuan
finansia bisa langsung meminta kepada petugas yang tersebar di seluruh pelosok
desa masing-masing.
Nilai tambah dari Implementasi zakat ini sudah terbukti dengan
berkembangnya berbagai layanan yang muncul dari lembaga-lembaga zakat,baik
tingkat daerah maupaun nasional.Menyisihkan sebagian harta yang kita miliki
dari hasil pekerjaan merupakan salah satu wujud peran individu dalam merespon
permasalahan-permasalahan yang menyangkut hajat orang-orang disekitarnya. Dengan
penyisihan ini berarti setiap orang yang telah bersedia membagi harta yang
dimilikinya dengan orang lain yang memang mempunyai hak yang sama untuk
mendapatkan penghasilan,namun hal tersebut pada kenyataannya Setiap individu
tidak bisa menguasai atau memilii kesempatan yang sama. Banyak faktor yang menyebabkan hal
tersebut,dalam contoh diatas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
seseorang memiliki kesempatan yang sama yaitu faktor ekonmi.
Di tinjau dari segi pengumpulan dananya ,zakat memiliki konsistensi yang
sangatbaik. Hal ini dikarenakan semakin tingginya kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga-lembaga zakat yang sekarang ada.Tentu menjadi hal yang sangat
penting ketika stabilitas kesejahteraan masyarakat terlepas dari keadaan
eksternal suatau negara. Dalam era globalisasi ini negara-negara yang sangat
bergantung dengan keadaan finansial global akan berlomba-lomba dalam membanagun
sistem perekonomian yang mumpuni untuk menjaga stabilitas kesejahteraan
rakyatya. Indonesia pada kenyataannya belum bisa bersaing denagn negra-negara
lain untuk membangun kesejahteraan yang terlepas dari keberadaan
bantuan-bantuan atau keadaan pasar global yang tidak menentu.
Isi dari undang-undang pada dasarnya telah merinci berbagai aspek yang
mendasari penyelesaian konflik-konflik sosial yang mungkin terjadi karena
benturan antara peran manusaia sebagai
makhluk individu atau sebagai makhluk sosial. Namun hal yang perlu dikritisi
adalah bagaimana kalau undang-undangan yang telah lama itu di tinjau dari
realita negaa yang keberadaannya sudah
tidak memiliki kekayaan sumberdaya alam yang sebanyak dulu lagi. Semua kekayaan
yang negara indonesia bangga-banggakan sudah terkeruk oleh
perusahaah-perusahaan asing yang mengelolaanya.
Kompleksitas yang terjadi ini secara bertahap mampu diatasi denga
impeentasi zakat untuk berbagai sektor yang mengalami kekurangan atau lambat
dalam perkembanganna.Sektor-sektor yang digarap untuk pendistribusia zakat ini
sanagt luas sekali ,tidak terkait bidang tertentu saja. Dengan bekal tersebut
dimungkinkan perubahan pola pemikiran yang salah dapat dihindari dengan
penerapan yang terarah.dalam ksus yang dibahas dimuka ada kecenderungan manusai
untuk melakukan hal-hal individualistis yang mengabaikan nilai-nilai sosial
dimasyarakat. Hal tersebut menunjukan bahwa langkah yang kurang terhadap
penanganan kemiskinan ataupun sejenisnya akan mendapat reaksi yang berbeda
untuk setiap kalangan masyarakat. Hidup dalam keadaan stabilitas yang tidak
menentu justru sedikit-sedikit mampu mengikis niliai-nilai luhur yang telah
terpatri . Makna dari kebijakan yang bersifat jangka panjang harus lebih
diperhatikan terhadap pengaruhnya .
Dengan pertimbangan
berbagai aspek tersebut maka peran manusia sebagai makhluk individu dan sebagai
sosial bisa berjalan beriringan dengan
implementasi dan peningkatan kesadaran membayar zakat salah satu contohnya. Disamping
itu terdapat berbagai kelebihan implementasi dalam memunculkan nilai-nilai
luhur kepribadian bangsa yang berasakan kekeluargaan sehingga secara tidak
langsung telah memupuk terpeliharanya kepribadian yang berdasarkan nilai-nilaii
budaya bangsa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar