Rabu, 30 Mei 2012

ZAKAT : IMPLEMENTASI NYATA PERAN DAN FUNGSI MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU, DAN SOSIAL



                                             Oleh:ADE NARSA

      I.          Latar Belakang

Perkembangan sosial budaya bangsa indonesia merupakan kesatuan utuh yang terbentuk dari berbagai aspek kehidupan yang ada,meskipun faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan budaya sosial eksternal yang dominan adalah faktor perkembanagan budaya dan teknologi,faktor internal juga sangat berperan dalam mengambil sikap terhadap perubahan sosial itu sendiri. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi perubahan sosial yang berdampak negatif adalah dengan meningkatkan ketahanan internal bangsa indonesia dalam berbagai hal,seperti bidang ekonomi , perkembangan teknologi lokal, dan pemberdayaan sumber daya manusia yang unggul di era globalisasi ini .  
 Faktor ekonomi merupakan hal terpenting ketahanan suatu bangsa,segala kebutuhan masyarakat yang terjangkau akan menciptakan kesejahteraan yang kondusif terhadap  ketahanan nasional.

Dewasa ini perkembangan jumlah orang miskin di Indonesia masih tergolong memprihatinkan.Data yang dikutip dari Badan Pusat statistik(BPS)  menunjukan perkembangan yang mengejutkan.

Jumlah angka kemiskinan indonesia bertambah sebanyak 5 juta jiwa pada tahun 2011.Pertambahan sebesar 5 juta ini berasal dari 1 juta penduduk  miskin yang naik status menjadi hampir miskin dan 4 juta penduduk tidak miskin yang turun status menjadi hampir miskin”,(kompasiana.com,” Data BPS: Jumlah Penduduk “Miskin” yang Hampir Miskin Terus Bertambah”.)

Data diatas dapat  dilatarbelakangi karena kurangnya peran serta individu dalam implementasi peran dan fungsi sebagai makhluk sosial dari masing-masing indivividu yang sudah sukses atau berada dalam posisi perekonomian yang mumpuni

.Pemberian Bantuan langsung Tunai(BLT) juga bisa menjadi penyebab tingginya pertambahan angka kemiskinan di indonesia,mereka memilih untuk mengubah keadaan status ekonominya menjadi status orang miskin sehingga bisa mendapat pengasilan tambahan diluar hasil kerja mereka yang pas-pasan. Meskipun dana BLT tidak begitu besar ,tetapi fasilitas-fasilitas yang disubsidi pemerintah kepada penyandang status tidak mampu sangat berbeda dengan fasilitas yang diterima oleh kalangan menengah  ke atas,atau kalangan yang tidak tergolong ketiga golongan yang disebutkan yaitu miskin,menengah dan atas. Hak untuk memperoleh pendidikan,layanan kesehatan atau jaminan kesejahteraan sandang pangan maupun papan masih tergolong diskriminatif. Kalangan tanggung tadi harus menanggung biaya yang lebih besar untuk fasilitas yang sama dari pada kalangan dengan status miskin. Padahal negara menjamin hak-hak individu untuk mendapatkan fasilitas kesejahteraan yang sama. Hal ini menunjukan ketidakefektifan atau kurang tepatnya pemberlakuan kebijakan ekonomi yang sekarang berlangsung. Peran dan fungsi manusia  harus  menjadi solusi akan kesenjangan yang terjadi ini.

Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama.( http://karisnsz.wordpress.com/2011/07/25/peranan-manusia-sebagai-mahluk-individu-dan-sosial-klh-series)
Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.
          Hal lain yang perlu disadari oleh bangsa ndonesia adalah sumber daya manusia bangsa indonesia yang masih  belum merata ,sehingga sangat mungkin keadaan ini menyebabkan sebagian individu yang maju menguasai sumber daya alam yang seharusnya dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
Dalam hal implementasi peran dan fungsi manusia sebagai makhluk sosial,masyarakat maupun pemerintah harus membangun sistem yang mampu mengayomi semua lapisan masyarakat tanpa menghilangkan hak-haknya dari negara secara keseluruhan,sehingga timbul kesadaran yang dari masing-masing individu.

   II.          Pembahasan
          Kasus penambahan angka kemiskinan merupaka hal yang sangat penting untuk diperhatikan .Ditinjau dari aspek manapun sangat ironi sekali jika sebuah negara Indonesia  yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki budaya tegar terhadap  segala tantangan jaman,sekarang jatuh dengan begitu lemah di era globalisasi. Hal yang paling mendasar adalah bagaimana sikap setiap individu dalam menyikapi segala fenomena di sekitarnya yang mudah berubah dengan begitu cepatnya. Keadaan bangsa Indonesia sekarang ini  tidak semakmur dulu lagi,sumber-sumber alam sebagian besar masuk keuntungannya kepada perusahaan yang mengelolaanya,Pemerintah seakan enggan untuk mengelola sendiri kekayaan yang diperuntukan oleh masyarakat luas.
Subsidi yang diberikan pemerintah dapat memberikan dampak yang berbeda bagi setiap lapisan masyarakat. Bagi golongan yang menerma subsidi dari pemerintah ,Subsidi merupakan bukti keberadaan pemerintah terhadap oarng-orang yang kurang mampu dalam perekonomian. Sedangkan untuk kalangan menengah ,ada kekhawatiran pemberian subsidi ini hanya akan mengubah pola pemikiran masyarakat yang tergantung kepada pemerintah dan tidak berusaha memanfaaatkan subsidi yang  ada dengan sebaik-baiknya.  Bagaimanapun pemerintah tidak bisa terus-menerus memberikan subsidi kepada rakyat yang begitu banyaknya.

Kemandirian masyrakat sangat berguna sekali untuk mengangkat perekonomian bangsa yang memang dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Namun langkah yang ambil secara spontan saja tidak cukup untuk dilakukan dalam jangka panjang,karena persediaan sumber daya alam sangat terbatas sekali . Bangsa indonesia harus memikirkan potensi perekonomian lain atau bantuan secara finansial yang sangat sesuai dengan fungsi bantuan itu sendiri. Bantuan atau subsidi yang dislurkan melalui cara yang terawasi dan menyeluruh akan sangat bermanfaat bagi tercapainya tujuan yang di inginkan tanpa menimbulkan permasalahan baru.

Peran yang melibatkan setiap individu sangat potensial untuk tingkat keberhasilannya. Hal ini disebabkan kemampuan pemerintah dalam mengayomi rakyat nya sangat sulit sekali dewasa ini. Pemerintah membutuhkan segudang peraturan yang bisa melegalkan cara yang ditempuhnya untuk membantu rakyatnya. Meskipun hal itu lumrah adanya ,tetapi birokrasi yang harus dilalui di indonesia sangat tidak efisien sekali,sehingga beberapa masyarakat merasa lebih nyaman menggunaan jasa non-kepemerintahan untuk hal-hal yang sangat urgen sekali. Mereka lebih cenderung mengambil langkah birokrasi yang paling mudah meskipun nantinya dalam segi materi atau finansial mereka dirugikan oleh pihak rentenir atau sejenisnya  itu.

Zakat merupakan sebuah sistem yang sudah berjalan sangat lama sekali. Dewasa ini sudah ada lembaga yang menaungi pembayaran zakat secara nasional yaitu Badan Amil Zakat Nasional . Sistem yang dipakai dalam hukum pengambilan dana  melalui pajak bagi setiap orang muslim yang telah mempunyai penghasilan tetap. Sekarang ini penyelenggaraan wajib zakat telah di atur dengan undang-undang sehingga pelaksanaannya sangat terawasi. Untuk pendistribusian zakat ini sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai sosial. Setiap orang yang membutuhkan bantuan berupa bantuan finansia bisa langsung meminta kepada petugas yang tersebar di seluruh pelosok desa masing-masing.

Nilai tambah dari Implementasi zakat ini sudah terbukti dengan berkembangnya berbagai layanan yang muncul dari lembaga-lembaga zakat,baik tingkat daerah maupaun nasional.Menyisihkan sebagian harta yang kita miliki dari hasil pekerjaan merupakan salah satu wujud peran individu dalam merespon permasalahan-permasalahan yang menyangkut hajat orang-orang disekitarnya. Dengan penyisihan ini berarti setiap orang yang telah bersedia membagi harta yang dimilikinya dengan orang lain yang memang mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan penghasilan,namun hal tersebut pada kenyataannya Setiap individu tidak bisa menguasai atau memilii kesempatan yang sama.  Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut,dalam contoh diatas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang memiliki kesempatan yang sama yaitu faktor ekonmi.

Di tinjau dari segi pengumpulan dananya ,zakat memiliki konsistensi yang sangatbaik. Hal ini dikarenakan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga zakat yang sekarang ada.Tentu menjadi hal yang sangat penting ketika stabilitas kesejahteraan masyarakat terlepas dari keadaan eksternal suatau negara. Dalam era globalisasi ini negara-negara yang sangat bergantung dengan keadaan finansial global akan berlomba-lomba dalam membanagun sistem perekonomian yang mumpuni untuk menjaga stabilitas kesejahteraan rakyatya. Indonesia pada kenyataannya belum bisa bersaing denagn negra-negara lain untuk membangun kesejahteraan yang terlepas dari keberadaan bantuan-bantuan atau keadaan pasar global yang tidak menentu.

Isi dari undang-undang pada dasarnya telah merinci berbagai aspek yang mendasari penyelesaian konflik-konflik sosial yang mungkin terjadi karena benturan antara peran manusaia sebagai  makhluk individu atau sebagai makhluk sosial. Namun hal yang perlu dikritisi adalah bagaimana kalau undang-undangan yang telah lama itu di tinjau dari realita negaa yang keberadaannya  sudah tidak memiliki kekayaan sumberdaya alam yang sebanyak dulu lagi. Semua kekayaan yang negara indonesia bangga-banggakan sudah terkeruk oleh perusahaah-perusahaan asing yang mengelolaanya.

Kompleksitas yang terjadi ini secara bertahap mampu diatasi denga impeentasi zakat untuk berbagai sektor yang mengalami kekurangan atau lambat dalam perkembanganna.Sektor-sektor yang digarap untuk pendistribusia zakat ini sanagt luas sekali ,tidak terkait bidang tertentu saja. Dengan bekal tersebut dimungkinkan perubahan pola pemikiran yang salah dapat dihindari dengan penerapan yang terarah.dalam ksus yang dibahas dimuka ada kecenderungan manusai untuk melakukan hal-hal individualistis yang mengabaikan nilai-nilai sosial dimasyarakat. Hal tersebut menunjukan bahwa langkah yang kurang terhadap penanganan kemiskinan ataupun sejenisnya akan mendapat reaksi yang berbeda untuk setiap kalangan masyarakat. Hidup dalam keadaan stabilitas yang tidak menentu justru sedikit-sedikit mampu mengikis niliai-nilai luhur yang telah terpatri . Makna dari kebijakan yang bersifat jangka panjang harus lebih diperhatikan terhadap pengaruhnya .
Dengan pertimbangan berbagai aspek tersebut maka peran manusia sebagai makhluk individu dan sebagai sosial bisa berjalan beriringan  dengan implementasi dan peningkatan kesadaran membayar zakat salah satu contohnya. Disamping itu terdapat berbagai kelebihan implementasi dalam memunculkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa yang berasakan kekeluargaan sehingga secara tidak langsung telah memupuk terpeliharanya kepribadian yang berdasarkan nilai-nilaii budaya bangsa..

Tidak ada komentar:

Bagaimana menurut Anda posisi mimpi dalm kehidupan Anda?